Perguruan Tinggi
Anomali Kampus Merdeka
Meski telah diatur prinsip demokrasi, nyatanya pendekatan kekuasaan justru lebih nampak dalam demokrasi kampus. Politik transaksional berpotensi besar terjadi dalam demokrasi kampus. Apakah otonomi kampus masih ada ?

Ilustrasi
Di tengah ingar-bingar menuju politik elektoral 2024, demokrasi kampus seolah luput dari diskursus publik. Padahal, sirkulasi kekuasaan di lingkungan kampus kerap bernuansa politis. Aroma politik praktis dalam pemilihan rektor tercium begitu kentara.
Apalagi, pengaruh dan wajah kekuasaan seakan nampak jelas dalam pemilihan rektor di perguruan tinggi negeri (PTN), khususnya yang berstatus badan hukum (PTN BH). Kampus yang sejatinya miniatur demokrasi menjadi gelanggang pertarungan perebutan kekuasaan dari kekuatan luar kampus untuk mengusung calon rektor.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 6 dengan judul "Anomali Kampus Merdeka ".
Baca Epaper Kompas