logo Kompas.id
OpiniMemahami Keterwakilan Politik
Iklan

Memahami Keterwakilan Politik

Perkataan terbuka Ketua Komisi III DPR Bambang Pacul—yang mengaku bahwa mereka hanya patuh dan mengikuti arahan ketua parpol—amat menyakitkan hati. Seharusnya sebagai wakil rakyat mereka patuh pada rakyat di dapilnya.

Oleh
RATIH D ADIPUTRI
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/TfvV52iOk-y8AKKvFtW6Q9eis_E=/1024x576/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2023%2F04%2F11%2F9a7aa6e9-fbf4-4aed-9a71-3d1e77412b23_jpg.jpg

Indonesia masih menganut keterwakilan teritorial untuk memilih wakil rakyat di DPR. Namun, anggota dan calon anggota malah mengaku tidak mewakili rakyat di daerah pemilihannya.

Mereka menyebut diri wakil golongan tertentu, seperti rekan artis atau kaum disabilitas, bahkan menuruti arahan ketua partai politik.

Editor:
SRI HARTATI SAMHADI, YOHANES KRISNAWAN
Bagikan