logo Kompas.id
OpiniPabrik Tawa sejak Dagelan...
Iklan

Pabrik Tawa sejak Dagelan Mataram hingga Era Medsos

Di masa represif, dengan gaya humoristik, Warkop punya semboyan ”tertawalah sebelum tertawa itu dilarang”. Sejak zaman Dagelan Mataram hingga era medsos, orang terus mencari tawa karena katanya, tertawa itu obat mujarab.

Oleh
Frans Sartono
· 1 menit baca
Frans Sartono
SALOMO

Frans Sartono

Suara tawa cekikikan tiba-tiba terdengar keras di dalam kereta rel listrik di Jakarta. Para penumpang menengok ke sumber suara, termasuk mereka yang setengah terkantuk, lalu terbangun karena ada ledakan tawa.

Rupanya, tawa itu tersulut dari telepon seluler. Si penumpang menyimak konten komedi yang ramai di media sosial. Dan hanya lewat ponsel di genggaman tangan, orang bisa mencari tawa dan bahagia karenanya.

Editor:
SRI REJEKI
Bagikan