Di tangan orang-orang yang berkepentingan, gelar maestro bisa dibolak-balik demi memuluskan tujuannya. Badut pun bakal dijadikan maestro.

Relasi orangtua dan anak yang baik membangun keluarga berkualitas. Salah satunya bisa dengan memanfaatkan humor.

Humor itu mengkritik diri sendiri dan dunia dengan tertawa. Komedi melawan tirani dan penyelewengan kekuasaan.

Pameran kartun bertajuk ”I Luv U Gudbai” digelar di Gedung DNA Art and Creative Hub Kota Denpasar, Bali. Kartun menjadi penyampai pesan dan kritik yang efektif karena dikemas secara humoristis.

Karakter-karakter otentik menjadi kekuatan Srimulat. Sementara Warkop DKI menawarkan banyolan verbal. Konsisten menjajakan humor pada kekuatannya, masing-masing akhirnya tumbuh menjadi brand kuat.

Media sosial memungkinkan setiap orang bisa menampilkan konten humor yang kreatif. Tak sedikit konten itu menjadi viral dan ditirukan banyak orang. Kreativitas itu harus dikelola dengan baik agar tidak cepat hilang.

Indro Warkop menjadi pelawak senior yang masih eksis hingga saat ini. Berbagai penghargaan diperolehnya. Bahkan, Warkop DKI dalam sebuah karangan ilmiah dianggap mampu menciptakan budaya baru di komedi.

Bagaimana proses kreatif dan cara Srimulat dan Warkop DKI menghasilkan guyonan yang legendaris dan tetap digemari dan dirindukan hingga kini?