logo Kompas.id
β€Ί
Opiniβ€ΊDisparitas Reformasi TNI
Iklan

Disparitas Reformasi TNI

Penambahan kodam berpotensi menambah pelik persoalan disparitas yang semakin terbuka lebar dalam upaya reformasi TNI. Di saat pusat berupaya menguatkan alutsista, teritorial justru masuk masif di area-area sipil.

Oleh
IKHSAN YOSARIE
Β· 1 menit baca
Ilustrasi
SUPRIYANTO

Ilustrasi

Estafet Komando TNI dari Jenderal Andika Perkasa ke Laksamana Yudo Margono berimplikasi terhadap kontinuitas penguatan pertahanan, terutama alat utama sistem senjata (alutsista) untuk Angkatan Laut (AL). Misalnya, pada pertengahan Januari 2023, TNI AL menambah empat pesawat berupa satu pesawat udara CN 235-220 MPA dan tiga pesawat latih Piper Archer PA-28-181. Selain itu, juga satu helikopter Bell 505 Jet Ranger.

Kontinuitas tersebut juga dapat terlihat melalui peremajaan 41 Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) yang akan dilakukan bertahap, rencana penambahan kapal perang penyapu ranjau buatan Jerman, serta penguatan armada melalui penambahan Kapal Rumah Sakit dr Radjiman Wedyodiningrat-992 pada 19 Januari yang merupakan produksi PT PAL.

Editor:
YOVITA ARIKA
Bagikan