logo Kompas.id
OpiniSumpah Pemuda dan Paradoks...
Iklan

Sumpah Pemuda dan Paradoks ”Merdeka” dalam Pendidikan

Semangat dan inspirasi Sumpah Pemuda hendaknya dapat menjiwai usaha mentransformasi pendidikan, budaya, dan riset yang sudah dimulai dengan Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka.

Oleh
FRANCIS WAHONO
· 1 menit baca
Ilustrasi
HERYUNANTO

Ilustrasi

Tiap tanggal 28 Oktober kita merayakan Hari Sumpah Pemuda. Sudah banyak sejarawan dan penulis yang mengulas, secara tuntas, inti, alasan, semangat, dan sumbangan yang diberikan Sumpah Pemuda pada pembentukan dan pemeliharaan kemerdekaan NKRI. Yang mana, pada saat menuju 2045, memang sudah merdeka, secara politik, militer, agama, dan sosial budaya, tetapi sedikit belum tuntas, masih berjuang menyelesaikannya, terutama dalam bidang ekonomi serta pendidikan-kesehatan.

Sumpah Pemuda 1928 yang 17 tahun kemudian akhirnya dengan gagah berani melahirkan Proklamasi Kemerdekaan RI, pada 17 Agustus 1945, adalah kemenangan kaum muda untuk dilanjutkan pada telatah diplomasi dan pertahanan, serta bekerja mengisinya. Semangat dan inspirasi yang sama hendak ditularkan sebagai warisan sejarah yang baik, kepada generasi penerus, utamanya lewat pendidikan.

Editor:
YOVITA ARIKA
Bagikan