logo Kompas.id
OpiniHalu
Iklan

Halu

Gejala singkatan, akronim, dan pemendekan kata dapat menjadi salah satu gejala atau kode khusus dalam permainan bahasa. Gejala ini sangat mungkin hilang pada zaman berikutnya.

Oleh
Nizar Machyuzaar
· 1 menit baca
Sejumlah remaja berjalan di Taman Stasiun MRT Dukuh Atas, Jakarta, Jumat (8/7/2022). Anak-anak masa kini memakai sejumlah kata yang disederhanakan” dari kata aslinya, seperti kata <i>halu</i> dari kata <i>halusinasi</i>.
KOMPAS/HERU SRI KUMORO

Sejumlah remaja berjalan di Taman Stasiun MRT Dukuh Atas, Jakarta, Jumat (8/7/2022). Anak-anak masa kini memakai sejumlah kata yang disederhanakan” dari kata aslinya, seperti kata halu dari kata halusinasi.

Kesemena-menaan menjadi salah satu karakter bahasa, terutama dalam penggunaannya. Dengan itu, perbendaharaan kata diperkaya—lepas dari kesepakatannya yang kemudian dibakukan dan dimasukkan ke dalam kamus.

Bagaimana dengan kata halu yang dipenggal dari kata halusinasi? Saya cukup sering mendengar kata tersebut terselip dalam lalu lintas percakapan, baik lisan maupun tulisan. Tentu saja, gejala pemenggalan kata ini dihelat penutur bahasa Indonesia dengan tujuan mengefektifkan lalu lintas percakapan.

Editor:
ICHWAN SUSANTO
Bagikan