Dana Desa Penawar Inflasi
Membangun desa masa kini mesti peka inflasi. Dana desa dapat mewujud kegiatan sebagai penjaga daya beli warga. Fokus mitigasi dampak inflasi diarahkan guna menjaga daya beli warga, terutama lapisan terbawah.
Inflasi desa lazim dicatat lebih tinggi daripada inflasi di kota. Sampai-sampai almarhum Sajogyo menyayangkan penarikan data dari pasar kecamatan. Alasannya, harga beras menjadi ditulis lebih mahal ketimbang saat di tangan petani.
Meskipun penarikan data tak bergeser, ternyata ada masanya inflasi desa lebih rendah daripada kota. Pada 2015, kala dana desa mulai mengucur, inflasi kota 3,35 persen, sedangkan di desa masih 5,8 persen. Setahun berikutnya, inflasi desa turun menjadi 4,56 persen, sedangkan di kota hanya turun menjadi 3,02 persen. Akhirnya, pada 2017, inflasi desa turun hingga di bawah kota, yaitu 2,76 persen di desa dibandingkan 3,61 persen di kota.