logo Kompas.id
OpiniSistem Penamaan
Iklan

Sistem Penamaan

Sistem penamaan pada sebagian masyarakat Indonesia terkesan tidak jelas. Tak heran jika penamaan orang Indonesia kerap ”menyulitkan orang Barat”.

Oleh
Kasijanto Sastrodinomo
· 1 menit baca
Kasijanto Sastrodinomo
DOK. PRIBADI

Kasijanto Sastrodinomo

Filolog kawakan Soebardi (1925-2001) sempat bingung mengisi dokumen resmi pada saat studi di Australia pada 1960-an. Soalnya, ia diwajibkan membubuhkan nama keluarga di belakang namanya sendiri. Padahal, seperti banyak orang Jawa (Soebardi berasal dari Ponorogo, Jawa Timur), ia bernama tunggal sejak lahir.

Ia lalu menambahkan nama ayahnya, Soebakin, di baris depan nama lahirnya itu—katanya supaya tetap dipanggil resmi ”Mister Soebardi”. Sejak itu, ia memakai nama Soebakin Soebardi, termasuk dalam terbitan disertasinya, The Book of Cabolek (1975).

Editor:
ADHITYA RAMADHAN
Bagikan