”Big Data”, Potensi Ekonomi dan Politik
”Big data” bisa didayagunakan dan dikelola sesuai keperluan para pihak untuk motif ekonomi ataupun politik. Masyarakat pun harus menyadari perlu dan pentingnya data profil pribadi baik aspek ekonomi maupun aspek politik.
Big data yang menjadi polemik dua bulan lalu menunjukkan bahwa big data lebih banyak dibahas aspek politiknya, seperti dalam wacana penundaan jadwal pemilu, bukan aspek ekonominya. Padahal kedua aspek ini sama berguna bagi masyarakat yang menjadi konsumen atau juga merangkap produsen potensial, bukan hanya target untuk kepentingan politik.
Kolom ini lebih fokus pada manfaat positif big data bagi dunia ekonomi dan partai politik. Di mana partai politik dan perusahaan atau dunia usaha sama-sama sebagai produsen kepada rakyat, dan sebaliknya rakyat juga menjadi konsumen dari produk dan jasa sesuai kebutuhan para pihak.