Merdeka Belajar Perlu Ditopang Gerakan Bantu Guru
Program Merdeka Belajar menghargai keberagaman murid, tetapi pendekatan dengan menyeragamkan pelaksananya (guru) justru membuat guru ”tidak merdeka”. Karena itu, guru perlu dibantu.
Gerakan Merdeka Belajar yang dibawa Mas Menteri Nadiem adalah penegasan ulang pentingnya pembelajaran yang sesuai dengan minat dan level kemampuan peserta belajar yang dahulu dipromosikan oleh Ki Hajar Dewantara. Sayang sekali ide ini sudah mulai tercemar oleh pendekatan yang kurang tepat dalam pelaksanaannya. Merdeka Belajar menghargai keberagaman sasaran (murid), tetapi pendekatan pelaksanaannya menyeragamkan pelaksananya (guru).
Sebagaimana dipaparkan dalam media resmi Kemendikbudristek, kebijakan Merdeka Belajar diturunkan menjadi sub-sub kebijakan, antara lain, kebijakan Kurikulum Merdeka dan Platform Merdeka Mengajar. Kebijakan ini diklaim dapat mengatasi ketertinggalan belajar (learning loss) akibat pandemi. Karena itu, kebijakan berikutnya adalah mengharapkan semua sekolah di Nusantara telah melaksanakan kurikulum baru ini pada 2024. Pertanyaannya adalah bagaimana strategi kementerian mengejar pelaksanaan kurikulum baru di 2024?