Seperti apa perjalanan Ki Hajar Dewantara memperjuangkan pendidikan di Tanah Air? Masihkah semboyan ajarnya relevan dengan situasi pendidikan bangsa saat ini?

SDM seperti apa yang akan menggerakkan bangsa ini bergantung kekokohan pemerintah memperhatikan ruang pendidikan.

Lima tahun ke depan, kementerian pendidikan perlu dibawa untuk memecahkan persoalan klasik pendidikan.

Gurulah yang menjadi kurikulum dalam keadaan bergerak, yang diharapkan mampu mengukir manusia secara lahir dan batin.

Program Merdeka Belajar yang diinisiasi Kemendikbud, yang katanya mengambil inspirasi pandangan Ki Hajar, tampaknya belum sepenuhnya merealisasikan ide Ki Hajar. Mendidik tak cukup hanya memberi keterampilan teknis.

Adolescents are an indication of quality and competitive human development. Apart from being physically healthy, teenagers must also have healthy life skills.

Masyarakat telanjur menganggap pemeringkatan 1.000 sekolah terbaik berdasarkan hasil UTBK terkait dengan kualitas sekolah. Padahal, berkualitas atau tidaknya sebuah sekolah tidak bisa sekadar diukur dari hasil UTBK.

Pendidikan Indonesia tak perlu berkiblat ke Barat. Jauh sebelum merdeka, Indonesia lahir praksis pendidikan kritis. Dua di antaranya Tamansiswa oleh Ki Hadjar Dewantara dan INS Kayutanam oleh Engku Mohammad Syafei.