logo Kompas.id
β€Ί
Opiniβ€ΊKontribusi Sekolah untuk...
Iklan

Kontribusi Sekolah untuk Kebudayaan

Sekolah adalah lembaga pewarisan budaya yang efektif. Sudah saatnya sekolah bergerak memberi kontribusi nyata bagi pemajuan budaya untuk menguatkan pendidikan.

Oleh
KURNIAWAN ADI SANTOSO
Β· 1 menit baca
Supriyanto

Waktu itu kita marah kepada Malaysia. Berkali-kali budaya Indonesia diklaim sebagai budaya Malaysia. Ada reog ponorogo, wayang kulit, lagu Rasa Sayange, batik, rendang, angklung, tari Pendet dan tari Piring, dan Kuda Lumping yang tercatat dalam akta budaya Negeri Jiran. Kita protes kepada pemerintah Malaysia. Namun Malaysia membantah mengklaim. Mereka sekadar mencatatkan di warisan budaya negaranya.

Dari peristiwa klaim budaya itulah kita pun sadar budaya sendiri harus dijaga, dirawat, dan dilestarikan. Pemerintah kemudian menginventarisasi budaya-budaya adiluhung dari Sabang hingga Merauke. Kemudian sebagian kebudayaan didaftarkan ke UNESCO dan telah mendapat pengakuan sebagai warisan budaya Indonesia seperti batik, angklung, gamelan, wayang kulit, noken, subak bali, tari Saman, dsb.

Editor:
YOVITA ARIKA
Bagikan