logo Kompas.id
β€Ί
Opiniβ€ΊJebakan "Treadmill" dalam...
Iklan

Jebakan "Treadmill" dalam Penanganan Kekerasan

Kesalahan menetapkan pangkal persoalan menyebabkan penanganan masalah aksi kekerasan tak ubahnya treadmill, jalan di tempat. Persoalan bukan pada keberagaman, melainkan dialog yang tidak terbangun baik antarkelompok.

Oleh
HASIBULLAH SATRAWI
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/efcOg3Po1tDvqeg8L89H24Sq5zI=/1024x576/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F11%2F20211102-Opini-Digital-1_1635850079.jpg
Kompas

Heryunanto

Dalam beberapa tahun terakhir, penanganan aksi kekerasan (khususnya kekerasan yang masuk dalam kategori intoleransi dan terorisme pada beberapa bagian) nyaris tidak mengalami kemajuan. Memang ada upaya-upaya yang dilakukan (di sana-sini banyak kegiatan atau inisiatif untuk menghadapi masalah kekerasan), tetapi problem-problem yang ada nyaris tidak mengalami pergeseran menjadi lebih baik, terlebih lagi terselesaikan.

Penanganan masalah aksi kekerasan tak ubahnya treadmill; ada pergerakan tetapi tak beranjak alias jalan di tempat. Ada satu hal yang bisa dijadikan sebagai alat ukur untuk melihat stagnasi penanganan masalah aksi kekerasan, yaitu keberadaan tokoh-tokoh ataupun organisasi yang nyaris tak berubah dalam beberapa tahun terakhir.

Editor:
yovitaarika
Bagikan