logo Kompas.id
โ€บ
Opiniโ€บKuasa Bahasa di Media Sosial
Iklan

Kuasa Bahasa di Media Sosial

Hikmah di balik bergesernya tradisi bermedia sosial telah merevolusi cara orang berhubungan dan berbahasa. Bahasa yang serba-teratur diolok-olok, dipelesetkan, dan mulai diganti dengan bahasa yang serba-bebas.

Oleh
Idi Subandy Ibrahim
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/8VDZ5v8kaGgnjldFDl2xgphMeAI=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F07%2F67678662.jpg
KOMPAS/MOHAMMAD HILMI FAIQ

Idi Subandy Ibrahim

Kesadaran akan pentingnya bahasa dalam pergaulan hidup sudah lumrah dibicarakan. Akan tetapi, kesadaran akan pergeseran bahasa memerlukan sedikit kecermatan. Seperti yang terjadi dalam satu dekade terakhir ketika sebagai tindakan sosial, ekspresi berbahasa bertumbuh bersamaan  perkembangan penggunaan media sosial dalam komunikasi sehari-hari yang kian mudah dan murah.

Pergeseran kebahasaan tidak hanya terjadi pada tingkat makro, dalam hal jalinan antarbahasa berbeda, yang masih menunjukkan dominannya kekuatan bahasa Inggris dan Mandarin dalam percaturan wacana komunikasi dan perdagangan internasional. Akan tetapi, juga pada tingkat mikro, dalam internal bahasa tiap-tiap negara-bangsa yang beradaptasi dengan teknologisasi bahasa di media sosial.

Editor:
Mohammad Hilmi Faiq
Bagikan