logo Kompas.id
OpiniTantangan Memacu Penerimaan...
Iklan

Tantangan Memacu Penerimaan Negara

Penerimaan pajak tinggi akan percuma bila belanja negara masih ”business as usual” tanpa ada langkah inovatif dalam upaya imbal hasil balik pada penerimaan pajak. Silpa yang masih tinggi harus dievaluasi dan diperbaiki.

Oleh
SANTO RIZAL SAMUELSON
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/W5ZXNNGh9XN3Kl_vIsPMfU9itBs=/1024x748/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F08%2F20210824-Ilustrasi-Tantangan-Memacu-Penerimaan-Negara_web_1629800798.jpg
DIDIE SW

Didie SW

Pandemi Covid-19 kini menjadi krisis multidimensi: krisis kesehatan, ekonomi, sosial, hingga politik. Perlambatan ekonomi global berimplikasi serius pada penerimaan pajak negara, di saat anggaran belanja negara harus digenjot untuk meredam dampak krisis.

Upaya pemerintah dalam kebijakan counter cyclical economy berefek bumerang pada makin besarnya defisit fiskal. Besar pasak daripada tiang. Counter cyclical merupakan pendekatan sebaliknya, dalam arti mengurangi pengeluaran dan menaikkan pajak saat ekonomi booming, serta meningkatkan pengeluaran dan memangkas pajak saat ekonomi sedang resesi. Melalui kebijakan counter cyclical, pemerintah melindungi masyarakat yang paling rentan serta membantu dunia usaha terutama UMKM agar kegiatan ekonomi tetap berjalan.

Editor:
yohaneskrisnawan, Sri Hartati Samhadi
Bagikan