17 Tahun Kasus Munir, September Masih Kelam
Tujuh belas tahun berlalu, pengungkapan kasus pembunuhan Munir tak kunjung tuntas. Pembunuhan Munir bukanlah tindak pidana biasa, melainkan terkait aktivitasnya sebagai pembela hak asasi manusia.
”Selamat jalan pahlawanku/ Pejuang yang dermawan / Kau pergi saat dibutuhkan saat dibutuhkan/ Keberanianmu mengilhami jutaan hati/ Kecerdasan dan kesederhanaanmu jadi impian/ Pergilah pergi dengan ceria sebab kau tak sia-sia/....” (Iwan Fals)
Penggalan bait lagu Iwan Fals itu akan selalu teringat ketika bulan September kembali tiba. Peringatan September hitam akan terus menjadi memori menyakitkan (memoria pasionis) bagi para pejuang hak asasi manusia yang memperingati wafatnya pembela HAM, Munir Said Thalib, pada 7 September. Apalagi sudah 17 tahun pengungkapan kasus Munir belum kunjung tuntas terselesaikan dan belum menghukum dalang pelaku pembunuhan.