logo Kompas.id
β€Ί
Opiniβ€ΊPengawasan dan Hegemoni...
Iklan

Pengawasan dan Hegemoni Organisasi Masyarakat Sipil

Ormas sipil bukanlah entitas yang bebas nilai, melainkan medan pertarungan kekuatan ekonomi-politik untuk melakukan hegemoni. Ada atau tidak ada Civil Society Watch, ormas sipil akan saling mengawasi.

Oleh
FIRDAUS CAHYADI
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/uzQqWbSuxURbRaJxkSB7wAYOQCc=/1024x835/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F06%2F20210630-Ilustrasi-Pengawasan-dan-Hegemoni-Organisasi-Masyarakat-Sipil_1624986872.jpg
DIDIE SW

Didie SW

Beberapa hari terakhir ini di media sosial muncul perdebatan terkait pengawasan organisasi masyarakat sipil Indonesia. Perdebatan itu bermula dari unggahan salah seorang dosen Universitas Indonesia, Ade Armando, di akun media sosialnya tentang pembentukan organisasi Civil Society Watch. Menurut Ade Armando, salah satu problem Indonesia ialah perlu adanya masyarakat sipil yang berintegritas, kritis, dan kuat agar jangan gampang dimanfaatkan oleh kelompok-kelompok tertentu, baik pemodal maupun politik.

Argumen dasar pembentukan Civil Society Watch itu adalah semua kekuasaan perlu dikontrol. Negara perlu dikontrol, pemerintah perlu dikontrol, tapi kelompok-kelompok masyarakat sipil pun juga perlu dikontrol. Argumen itu kemudian mendapat tentangan dari sebagian aktivis organisasi masyarakat (ormas) sipil.

Editor:
yovitaarika
Bagikan