logo Kompas.id
β€Ί
Opiniβ€ΊPerikanan yang Berkeadilan
Iklan

Perikanan yang Berkeadilan

Kebijakan pembangunan perikanan abai dalam mendistribusikan manfaat secara adil, serta belum sungguh-sungguh mendorong tumbuhnya pelaku-pelaku ekonomi perikanan baru yang tangguh dan mandiri.

Oleh
THOMAS NUGROHO
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/k1-30WpK-mIVMbJEtSN9vZ4hBGU=/1024x475/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F03%2FWhatsApp-Image-2021-03-24-at-08.41.32_1616569851.jpeg
DOKUMENTASI ALIANSI NELAYAN NATUNA

Sebuah kapal aparat asing dengan nomor lambung 171 tengah mengawal kapal-kapal ikan berbendera Vietnam yang menangkap ikan secara ilegal di Laut Natuna Utara, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, Jumat (19/3/2021).

Kisah film dokumenter Seaspiracy (2021) yang kontroversial dan ramai diperbicangankan menceritakan tentang dua hal penting. Pertama, kerusakan ekosistem laut yang dilakukan oleh manusia. Kedua, korupsi global pada penangkapan ikan oleh perikanan komersial.

Film ini berusaha mengungkapkan fenomena perilaku korporasi perikanan transnasional dengan jaringannya di seluruh dunia yang memainkan peran ganda. Mereka mendorong dan mengajak menangkap ikan secara ramah lingkungan (sustainable seafood), tetapi pada saat yang sama melakukan praktik perikanan illegal dan destruktif yang mengancam masa depan lingkungan laut dan bahkan juga kemanusiaan berupa perbudakan modern pada industri perikanan.

Editor:
yovitaarika
Bagikan