logo Kompas.id
OpiniStrategi Riset Indonesia
Iklan

Strategi Riset Indonesia

Bagi Indonesia, domestikasi riset dan peningkatan ”conversion rate” mutlak dilakukan. Juga menitikberatkan riset yang ”technological-oriented” dan meningkatkan partisipasi industri dalam riset.

Oleh
BADRI MUNIR SUKOCO
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/eEB9XRUNzwwS7orwCnrWeVM6oCw=/1024x1447/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F05%2F20210505-Opini-6_color_1620220995.jpg

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan-Riset dan Teknologi resmi berdiri dengan dilantiknya Nadiem Makarim sebagai Menteri, 28 April lalu. Tentu Presiden Joko Widodo memiliki pertimbangan matang, khususnya akselerasi tercapainya visi Kabinet Indonesia Maju. Lepas dari perangkap kelompok negara berpendapatan menengah (middle income trap/MIT) dan mengantarkan Indonesia menjadi negara maju pada 2045.

Keun Lee (2019) menyampaikan bahwa menjadi negara maju membutuhkan kapabilitas inovasi yang tinggi, dan semuanya berawal dari riset. Saat ini Indonesia masih menduduki peringkat ke-74 dunia untuk kapabilitas berinovasi berdasarkan Laporan Daya Saing Global (Global Competitiveness Report/GCR). Posisi ini jauh dibandingkan dengan tahun 2014/2015 yang menempatkan Indonesia di peringkat ke-22 dunia. Hal ini menunjukkan akselerasi kapabilitas inovasi Indonesia perlu ditingkatkan.

Editor:
yohaneskrisnawan
Bagikan