logo Kompas.id
OpiniLayanan Urun Dana untuk...
Iklan

Layanan Urun Dana untuk Investasi

Tips urun dana: investor perlu cermat memilih platform urun dana; mematuhi batas investasi; memperhatikan sektor ekonomi yang dibiayai, khususnya dalam masa pandemi; dan dapat berperan aktif membantu kinerja perusahaan.

Oleh
M Andi Miftachul H dari Otoritas Jasa Keuangan
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/li9gmDm8QGpe9yw90yGS71VsF28=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F03%2F1cc70afa-4157-4dd9-bf68-96a033ecaf38_jpg.jpg
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO

Suasana pameran produk unggulan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) BaliNusra (Bali-Nusa Tenggara) di Mal Grand Indonesia, Jakarta, Kamis (25/3/2021). Pameran tersebut diikuti oleh 20 UMKM binaan Bank Indonesia, mulai dari UMKM penghasil kain, kopi, dan teh hingga produk kriya khas Nusa Tenggara dan Bali. Investor dapat membantu UMKM lewat skema investasi dalam bentuk securities crowdfunding (layanan urun dana).

Perkembangan teknologi finansial memperluas pilihan investasi bagi masyarakat umum. Setelah peer-to-peer lending, kini juga berkembang skema investasi dalam bentuk securities crowdfunding (layanan urun dana). Selain sebagai instrumen investasi, layanan urun dana juga memungkinkan masyarakat berpartisipasi dalam mengembangkan usaha kecil dan menengah.

Skema layanan urun dana memungkinkan masyarakat melakukan urunan untuk membiayai sebuah usaha. Contoh yang paling sederhana, investor dapat secara bersama-sama urun dana usaha kos atau properti lainnya. Sebagai timbal balik, investor mendapatkan bagi hasil dari usaha yang dibiayai.

Editor:
Mohammad Hilmi Faiq
Bagikan