logo Kompas.id
β€Ί
Opiniβ€ΊDemokrasi dan Polarisasi...
Iklan

Demokrasi dan Polarisasi Politik

Demokrasi yang bersendikan kekerasan berpotensi menyimpan pertentangan politik yang sulit diakhiri. Oleh karena itu, saat ini demokrasi Indonesia butuh ruang bersama melakukan dialog gagasan untuk membangun bangsa.

Oleh
MOCH NURHASIM
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/fYX2MBJnjQ70kFySsGHm886JmK8=/1024x409/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F02%2F20200206-Opini-6_web_87074696_1581000632.jpg

Demokrasi Indonesia saat ini mengalami tantangan yang tidak ringan. Pilpres 2014 telah menanam embrio polarisasi politik akibat kontestasi politik yang antagonis. Polarisasi politik, seperti juga konflik dalam masyarakat adalah sesuatu yang melekat (inhern) dalam proses demokrasi.

Fenomena polarisasi politik akibat perbedaan pilihan politik justru tidak memudar tatkala pemilu sudah usai, sebaliknya tumbuh semakin subur dalam demokrasi di tingkat nasional dan lokal.

Editor:
yohaneskrisnawan
Bagikan