logo Kompas.id
OpiniMenahan ”Learning Loss” di...
Iklan

Menahan ”Learning Loss” di Masa Pandemi

Untuk sementara, sekolah/madrasah dan pemerintah tak perlu berpikir menyelenggarakan pembelajaran tatap muka reguler terlebih dahulu, tetapi bagaimana menyelamatkan anak didik sekaligus menahan ”learning loss”.

Oleh
KI SUGENG SUBAGYA
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/k1wSUK_a8x6Tjz6XNwPl9zOdyYI=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F02%2F53254935-5b06-4855-bed5-4bff297d0da7_jpg.jpg
Kompas/Priyombodo

Mariam mengajar mata pelajaran Matematika secara daring dalam pembelajaran jarak jauh di ruang kelas yang kosong di SD Negeri 02 Cipondoh, Kota Tangerang, Banten, Selasa (2/2/2021). Sebagian guru lebih memilih mengajar di sekolah karena memanfaatkan internet sekolah. Kuota internet dan kepemilikan gawai menjadi persoalan yang dialami guru dan siswa dalam pembelajaraan jarak jauh.

Tidak ada toleransi pembukaan sekolah ketika ancaman pandemi semakin menjadi-jadi. Keputusan tepat ketika pemerintah kembali menunda pelaksanaan pembelajaran tatap muka semester genap tahun pelajaran 2020/2021. Jaminan kesehatan dan keamanan bagi anak didik, pendidik, dan tenaga kependidikan merupakan prioritas yang tidak boleh ditawar. Meskipun demikian, membangun pendidikan berkualitas juga tidak boleh diabaikan. Perlu langkah strategis mitigasi learning loss agar kualitas pendidikan tidak semakin terpuruk.

Simulasi Programme for International Student Assessment (PISA) yang disokong Bank Dunia dengan tajuk Simulating the Potential Impacts of Covid-19 School Closures on Schooling and Learning Outcomes: A Set of Global Estimates terhadap 157 negara pada Juni 2020 menyebutkan hal-hal sebagai berikut.

Editor:
yohaneskrisnawan
Bagikan