logo Kompas.id
OpiniKebebasan dan Kecemasan
Iklan

Kebebasan dan Kecemasan

Apabila kerekatan sosial hancur, akan tumbuh ”social distrust” sehingga kelompok yang satu dengan yang lainnya akan saling curiga, bermusuhan atau bahkan, yang paling mengerikan, adanya upaya untuk saling meniadakan.

Oleh
Yudi Latif
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/AxcJhjNt_GxMA69DKLapxE8Iwis=/1024x1024/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F03%2F57674064_1552494362.jpg
NUT

Yudi Latif

Kabut kecemasan mengepung dunia, menyulut sentimen primordial di berbagai belahan bumi. Api permusuhan dan penyingkiran ”yang berbeda” mewabah, bahkan di tengah pandemi Covid-19 yang merundung segala bangsa, agama, ideologi, dan perekonomian.

Arus globalisasi membuka rongga kebebasan ruang publik dan intensitas perjumpaan lintas peradaban. Kebebasan dan perjumpaan melambungkan banyak harapan. Tingginya harapan pada kenyataannya tidak selalu sejalan dengan pemenuhan ekspektasi keadilan. Jarak lebar antara kebebasan dan keadilan itulah yang melahirkan kecemasan dan kekerasan.

Editor:
Antony Lee
Bagikan