HAM Masih Sebatas Diperbincangkan
Setiap 10 Desember, warga dunia merayakan Hari Hak Asasi Manusia. Hari HAM Sedunia 2020 mengusung tema "Recover Better, Stand Up for Human Rights".
Tema yang berarti "pulih lebih baik, menegakkan hak asasi manusia (HAM)" itu, tak terpisahkan dari pandemi Covid-19 yang menyerang warga di 220 negara/kawasan sedunia. Tak bisa dipungkiri, pandemi membuat HAM sebagian warga terabaikan. Jika penyebaran virus korona baru bisa ditekan, kehidupan pulih kembali, negara atau siapapun harus menghormati HAM warganya, termasuk menyelesaikan perkara pelanggaran HAM yang terjadi pada masa lalu.
Logo Hari HAM sedunia 2020 berupa lingkaran berwarna biru, berbentuk tangan dengan lima jari, yang melambangkan penghormatan, perlindungan, pemajuan, penegakan, dan pemenuhan HAM. Indonesia sebagai warga dunia berkomitmen pula untuk menghormati, melindungi, memajukan, menegakkan, dan memenuhi HAM warganegaranya, antara lain, dengan memasukkan pengaturan HAM dalam Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 dan Undang-Undang Nomor 39/1999.