logo Kompas.id
›
Opini›Jalan Terjal Ekosistem...
Iklan

Jalan Terjal Ekosistem Televisi Digital

Keterbatasan sumber daya yang dihadapi KPID di seluruh Indonesia memprihatinkan. Mereka adalah telinga dan mata regulator penyiaran garis depan yang paling dekat dengan masyarakat lokal dalam konsumsi siaran digital.

Oleh
FATHORRAHMAN HASBUL
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/icWNjYSr8m6zv39JJDBGTnNkfY4=/1024x580/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F11%2F20201106korc-johny-g-plate-di-woloklibang_1604660164.jpg
DOKUMEN BADAN INFOKOM NTT.

Menteri Kominfo Johnny Gerard Plate saat meresmikan sarana telekomunikasi untuk layanan internet di Desa Woloklibang, Kecamatan Adonara Tengah, Pulau Adonara, Flores Timur, NTT, Kamis (25/6/2020).

Tak seperti biasanya, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) tiba-tiba tergopoh-gopoh mengampanyekan transformasi penyiaran dari analog ke digital.

Isu yang sempat kembang kempis ini kembali menemukan momentumnya setelah pengesahan UU Cipta Kerja yang salah satunya mengatur secara saksama ihwal penyiaran digital. Sejak awal energi untuk menerapkan sistem digital tampak kendur. Transformasi siaran digital—terutama televisi—yang seharusnya dirancang untuk mewujudkan sebuah tatanan the information superhighway karena sejumlah kendala pemerintah, justru seperti melaju lambat.

Editor:
yohaneskrisnawan
Bagikan