Pendidikan Pemanusiaan
Pendidikan bermakna ialah pendidikan yang bisa mengembangkan kemanusiaan seutuhnya. Suhu pendidikan Indonesia, Ki Hadjar Dewantara, secara tepat menyatakan bahwa pendidikan adalah proses belajar menjadi manusia seutuhnya
Detak jantung kehidupan bangsa bisa memompakan dua corak alunan emosi publik: cinta dan takut. Emosi cinta mengalirkan agama kasih sayang, perikemanusiaan, persatuan, kesetaraan, keadilan, dan perdamaian. Emosi takut mengalirkan agama kebencian, permusuhan, pembelahan, dominasi, kesenjangan, dan kekacauan. Manakala daya cinta pudar dari jiwa suatu bangsa, takut akan merajalela menghantui segala sendi kehidupan. Cita-cita kemuliaan dan kebahagiaan hidup bersama terjerembap jatuh ke lembah kebiadaban susah nestapa.
Bagaimana hidup mulia apabila beragama tak bisa susila, berilmu tak bisa bijaksana, berkuasa tak bisa rumeksa, berharta tak bisa bederma. Bagaimana hidup sentosa jika agamawan tak jadi teladan, penguasa tak jadi penjaga, sarjana tak jadi sujana, hartawan bukan peraharja. Bagaimana hidup damai apabila iman tanpa akhlak, ilmu tak bawa haluan, politik tak bawa tertib, dan ekonomi tanpa sejahtera.