logo Kompas.id
OpiniKepahlawanan Kemanusiaan
Iklan

Kepahlawanan Kemanusiaan

Andrea berkata, ”Negeri murung yang tak punya pahlawan.” Galileo menukas, ”Bukan. Negeri murung yang perlu pahlawan.” Pahlawan tak perlu dinanti, tetapi perlu diaktualisasikan dari jiwa segenap warga negara.

Oleh
Yudi Latif
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/G9cWFYUA01YlJTTHYF80EKaJI8I=/1024x1024/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F07%2F57674064_1562778339.jpg
NUT

Yudi Latif

Memperingati Hari Pahlawan di tengah republik yang dihantui ketakutan, kebencian, dan permusuhan menuntut pergeseran watak kepahlawanan dari ekspresi patriotisme bersifat negatif-defensif menuju patriotisme yang lebih positif-progresif.  Semangat patriotisme yang tak cuma bersandar pada apa yang bisa diserang, tetapi juga pada apa yang bisa  ditumbuhkan.

Proyek historisnya tidak hanya  mempertahankan, tetapi  juga memperbaiki keadaan negeri. Slogannya bukan sekadar NKRI harga mati, melainkan juga  NKRI harga hidup.

Editor:
Antony Lee
Bagikan