logo Kompas.id
β€Ί
Opiniβ€ΊPerang Trump dan Perlawanan...
Iklan

Perang Trump dan Perlawanan China

Tindakan negara kuat bisa anarkistis. Tak selalu berarti kekacauan atau pembantaian, tetapi kesemena-menaan terbuka lebar jika tidak ada lawan.

Oleh
Redaksi
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/WH3uBaMf2yxnR4s7fgJyOHyhXX4=/1024x683/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F09%2F063_1271608771_1599753137.jpg
DOUG MILLS-POOL/GETTY IMAGES/AFP

Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan daftar calon Hakim Agung di Ruang Resepsi Diplomatik Gedung Putih, Washington DC, Rabu (9/9/2020). AS mempertimbangkan larangan impor beberapa atau semua produk yang terbuat dari kapas Xinjiang, China.

Jika satu negara dirugikan dalam perdagangan internasional, negara itu bisa mengadukan ke Organisasi Perdagangan Dunia atau WTO lewat Dispute Settlement Body.

Badan sengketa ini, Dispute Settlement Body (DSB), menyidangkan kasus. Jika putusan DSB dinilai tidak adil, ada proses banding. DSB bertujuan menertibkan aturan perdagangan internasional. Amerika Serikat (AS) di bawah Presiden Donald Trump secara teknis sedang meninggalkan WTO. AS bertindak unilateral terhadap banyak mitra, termasuk mengenakan tarif impor dari China.

Editor:
A Tomy Trinugroho
Bagikan