logo Kompas.id
OpiniJakob Oetama, Pelopor Pers...
Iklan

Jakob Oetama, Pelopor Pers Menyejukkan

Wartawan lebih dari sekadar juru penerang. Keadaan yang ada memang kita terima, tetapi sebagai bekal realitas yang kita perjuangkan terus, kita luaskan terus.

Oleh
Atmakusumah Astraatmadja, Mantan Ketua Dewan Pers
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/6kqFA1dP8bvQj38Xazqno4jxON0=/1024x1024/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F02%2Fkompas_tark_27466055_111_0.jpeg
KOMPAS/AGUS SUSANTO

Atmakusumah Astraatmadja

Jakob Oetama merupakan pelopor dunia pers dari masa sebelum berkembangnya media daring, digital, atau siber di negeri ini yang paling akhir meninggalkan kita. Almarhum juga dikenal sebagai pelopor media pers bernada ”sejuk”, menyejukkan, yang bersama-sama Petrus Kanisius Ojong membangun perusahaan pers cetak terbesar yang pertama di Indonesia. ”Kesejukan hatinya” tecermin dalam gaya pemberitaan dan kolom opini surat kabar harian Kompas yang lebih mengembangkan tujuan edukatif dan menjauhi sikap provokatif.

Pendiri dan Pemimpin Umum Kompas itu menempatkan profesi pengelola media pers seperti ini: ”Ya, memang saya sering menggambarkan kita ini ibarat memasukkan kaki ke sungai, lalu terantuk batu. Kita bisa bersikap, tendang batu itu. Tetapi, kalau batu itu besar, mungkin kaki saya yang patah. Tetapi, kita bisa juga mengambil sikap: ’Oh, ada batu! Ah, saya mundur.’ Bukan mundur-mundur terus, tetapi belok lewat yang tidak ada batu. Ini melelahkan karena kita kadang tidak sabar. Juga kadang ada konflik karena kita beranggapan bahwa yang menjadi pertaruhan itu besar.”

Editor:
kompascetak
Bagikan