logo Kompas.id
β€Ί
Opiniβ€ΊBangsa Bernilai
Iklan

Bangsa Bernilai

Jika demokrasi dirayakan dengan tirani oligarki, pemodal menginvasi legislasi, feodalisme membenamkan meritokrasi, komunalisme melumpuhkan solidaritas, empati pada perbedaan pudar. Itu pertanda kemanusiaan kita meluluh.

Oleh
Yudi Latif
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/G9cWFYUA01YlJTTHYF80EKaJI8I=/1024x1024/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F07%2F57674064_1562778339.jpg
NUT

Yudi Latif

Paus Fransiskus menemukan alam terkembang sebagai guru. ”Sungai tak minum airnya sendiri; pohon tak makan buahnya sendiri; kembang tak pancarkan aroma bagi dirinya; mentari tak bersinar bagi dirinya. Hidup bagi orang lain adalah suatu hukum alam. Kita terlahir untuk saling membahagiakan.”

Manusia tercipta lebih istimewa, mengemban misi perawatan alam semesta. Jiwanya laksana mentari yang memancarkan cahaya kasih dalam gerak meninggi. Jika cahaya itu redup, dunia memasuki gelap malam; kemanusiaan terjerembap ke lembah kebinatangan. Tengoklah ke dalam, seberapa tinggi derajat kemanusiaan kita.

Editor:
Antony Lee
Bagikan