logo Kompas.id
OpiniMemahami Pembentukan Akronim
Iklan

Akronim

Memahami Pembentukan Akronim

Dalam ruang tulis berita yang sangat terbatas, penggunaan akronim sangat disarankan, sebagai sebuah siasat, sebuah kebutuhan. Namun, dengan syarat, akronim tersebut dapat memperjelas pemahaman terhadap sebuah berita.

Oleh
Teguh Candra
· 1 menit baca
https://assetd.kompas.id/eYxgn2B7Hl7jBFX_CwXEsyjOlPQ=/1024x497/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F02%2F20191101_130612-01_1582337117.jpeg
KOMPAS/SRI REJEKI

Dasar pembentukan akronim yang tidak benar dapat menciptakan kebingungan berbahasa.

Dalam berita yang muncul di media massa, baik media cetak, media elektronik, maupun media daring, sering ditemukan penggunaan akronim dengan beragam cara penulisan. Tidak dapat dimungkiri, ketika menggunakan akronim dalam tulisan berita, kita terkadang kurang memahami bagaimana akronim yang kita tuliskan itu terbentuk.

Akibat kurang memahami proses pembentukan akronim dan karena seringnya sebuah akronim tertentu digunakan, tidak jarang kita menuliskannya tanpa memikirkan kembali apakah akronim yang kita gunakan sudah benar dan apakah telah sesuai dengan kaidah kebahasaan.

Editor:
Sri Rejeki
Bagikan

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 0 dengan judul "Memahami Pembentukan Akronim".

Baca Epaper Kompas
Terjadi galat saat memproses permintaan.
Memuat data...
Memuat data...