logo Kompas.id
β€Ί
Opiniβ€ΊDefisit Demokrasi di Tahun...
Iklan

Defisit Demokrasi di Tahun Pemilu

Di penghujung 2019, sebagian dari kita cemas dengan masa depan demokrasi. Sebelumnya, di awal tahun, sebagian kita cemas dengan prospek pemilu (serentak).

Oleh
Yunarto Wijaya
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/5uVoJi52p5OlFjWGP3VhZNodFek=/1024x1024/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F02%2Fkompas_tark_22489074_121_1.jpeg
KOMPAS/AGUS SUSANTO

Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya

Di penghujung 2019, sebagian dari kita cemas dengan masa depan demokrasi. Sebelumnya, di awal tahun, sebagian kita cemas dengan prospek pemilu (serentak).

Ketika Pemilu Serentak 2019 berakhir, rasa lega terasa. Seperti ada beban berat di pundak yang telah terangkat. Publik mengapresiasi. Mengacu pada beberapa hasil survei, mayoritas responden menilai pemilu telah berlangsung jurdil. Meski demikian, penyelenggaraan pemilu serentak ini bukan tanpa masalah.

Editor:
yohaneskrisnawan
Bagikan