logo Kompas.id
β€Ί
Olahragaβ€ΊIroni Windy, Alarm dari Lifter...
Iklan

Ironi Windy, Alarm dari Lifter Putri

Ironi Windy Cantika Aisah seharusnya jadi pengingat untuk terus merawat dan menjaga lifter putri demi Olimpiade.

Oleh
REBIYYAH SALASAH, ADRIAN FAJRIANSYAH
Β· 0 menit baca
Lifter asal Jawa Barat, Windy Cantika Aisah, berlomba di kelas 55 kilogram putri PON Aceh-Sumut 2024 di GOR Seuramoe, Banda Aceh, Kamis (5/9/2024).
KOMPAS/REBIYYAH SALASAH

Lifter asal Jawa Barat, Windy Cantika Aisah, berlomba di kelas 55 kilogram putri PON Aceh-Sumut 2024 di GOR Seuramoe, Banda Aceh, Kamis (5/9/2024).

Hidup seperti pengulangan bagi Windy Cantika Aisah dalam enam bulan terakhir. Di GOR Seuramoe, Banda Aceh, dia menebar senyuman yang sama. Momen yang memantik senyuman itu pun tidak jauh berbeda, yakni kegagalan yang ada di depan mata dan asa kebangkitan yang seperti menguap begitu saja. Windy seolah tersenyum atas ironi.

Pada perlombaan angkat besi kelas 55 kilogram PON Aceh-Sumut 2024, Kamis (5/9/2024), Windy gagal mengangkat clean and jerk seberat 104 kilogram. Kegagalan dalam percobaan angkatan terakhir itu membuat Windy harus puas meraih medali perak. Medali emas menjadi milik atlet asal Jambi, Juliana Klarisa, yang mencatatkan total angkatan 190 kg, unggul hingga 11 kilogram atas Windy.

Editor:
EMILIUS CAESAR ALEXEY
Bagikan