Iklan
Air Mata Xhaka dan Penanda Akhir Sebuah Era di Arsenal
Pelukan hangat Xhaka dan Elneny mengisahkan perpisahan sempurna dan akhir sebuah era. Era baru yang lebih cerah sudah menanti Arsenal.
Gelandang veteran Granit Xhaka bisa saja pergi seperti pecundang dari Arsenal, sekitar tiga setengah tahun lalu. Sebagai kapten kala itu, dia mencopot dan membuang jersei di hadapan pendukung lalu mengucapkan kata makian. Seisi Stadion Emirates sontak memusuhinya.
Namun, Xhaka bukan pecundang. Dia memilih jalan lain. Sekitar tiga tahun kemudian di stadion yang sama, pada laga terakhir Arsenal musim ini, Minggu (28/5/2023), dia disambut bak pahlawan. Seluruh penonton di tribune berdiri, memberikan tepuk tangan ketika sang gelandang ditarik di paruh kedua.