OLAHRAGA
Kala Panjat Tebing Masuk Kompleks
Panjat tebing identik sebagai olahraga ekstrem untuk peminat khusus. Seiring meningkatnya prestasi atlet nasional dan popularitas cabang ini, panjat tebing mulai berkembang sebagai olahraga masyarakat.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2022%2F11%2F21%2F358e9935-6eca-42f0-8026-624916b8a665_jpg.jpg)
Alfonso Reno (kanan) memimpin pemanasan dua anak didiknya, El Shaddai Uli Basa Widianto (tengah) dan Eliezer Immanuel Hamonangan Widianto, sebelum berlatih di dinding panjat tebing di Neo Permata Bintaro, Tangerang Selatan, Banten, Jumat (18/11/2022).
Beberapa waktu silam, panjat tebing identik dengan olahraga komunitas pencinta alam yang beraturan ketat dan latihan berat. Seiring meningkatnya prestasi pemanjat Indonesia di pentas dunia, mudahnya akses informasi, dan menjamurnya klub, panjat tebing tak lagi menjadi olahraga minat khusus.
Ditambah faktor melandainya pandemi Covid-19, masyarakat memiliki energi untuk mendobrak sekat dengan aktivitas luar ruangan yang penuh risiko. Kini, panjat tebing digeluti mulai dari anak-anak hingga orang dewasa yang sebelumnya awam dengan kegiatan ekstrem.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 22 dengan judul " Kala Panjat Tebing Masuk Kompleks".
Baca Epaper Kompas