logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊUndip Akui Pernah Ada...
Iklan

Undip Akui Pernah Ada "Bullying" di PPDS, Dorong Mahasiswa Korban untuk Lapor

Universitas Diponegoro berkomitmen memerangi praktik perundungan, termasuk dalam Program Pendidikan Dokter Spesialis.

Oleh
KRISTI DWI UTAMI
Β· 1 menit baca
Suasana konferensi pers di Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, Kota Semarang, Jawa Tengah, Jumat (23/8/2024). Acara tersebut digelar untuk menyampaikan perkembangan terkait investigasi internal mengenai kematian ARL (30), mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis yang meninggal diduga karena bunuh diri. Korban diduga menjadi korban perundungan.
KOMPAS/KRISTI DWI UTAMI

Suasana konferensi pers di Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, Kota Semarang, Jawa Tengah, Jumat (23/8/2024). Acara tersebut digelar untuk menyampaikan perkembangan terkait investigasi internal mengenai kematian ARL (30), mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis yang meninggal diduga karena bunuh diri. Korban diduga menjadi korban perundungan.

SEMARANG, KOMPAS β€” Universitas Diponegoro, Semarang, Jawa Tengah, membentuk satuan tugas khusus untuk mengevaluasi sistem Program Pendidikan Dokter Spesialis atau PPDS di kampus itu. Undip mengakui pernah ada perundungan atau bullying di PPDS. Pihak kampus saat ini berkomitmen untuk memerangi bullying dan mendorong mahasiswa yang menjadi korban untuk melapor.

Dekan Fakultas Kedokteran Undip Yan Wisnu Prajoko menyebut, pembentukan satuan tugas itu dilakukan bersama dengan Rumah Sakit Umum Pemerintah (RSUP) Dr Kariadi, Semarang. Hal itu dilakukan untuk meningkatkan kualitas sekaligus mengevaluasi sistem pendidikan yang terintegrasi pada layanan di rumah sakit.

Editor:
HARIS FIRDAUS
Bagikan