BATIK MADURA
Batik Madura, dari Klasik sampai Kontemporer (Tulisan 7)
Masyarakat Madura sudah lama mengenal batik. Batik itu kini menjadi kekayaan seni masyarakat Madura.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2023%2F07%2F19%2Fbbc9f624-fe26-439d-8c5a-bc51e640a0c5_jpg.jpg)
Aktivitas jual beli di Pasar Batik 17 Agustus, Pamekasan, Selasa (18/7/2023). Pasar Batik 17 Agustus menjadi tempat perajin batik khas Pamekasan menjual hasil kerajinan. Kain batik dijual dari harga Rp 50.000 hingga jutaan rupiah.
Batik pada masa lalu dibawa oleh orang Majapahit ke Keraton Sumenep. Kini ratusan tahun setelahnya batik berkembang menjadi ekspresi seni sekaligus nadi hidup masyarakat di Pulau Madura.
Hamid (43) sibuk memotong satu rol kain jenis katun rayon putih yang memiliki lebar 125 sentimeter menjadi berukuran 3 meteran di teras rumahnya di Dusun Banyumas, Desa Klampar, Kecamatan Propo, Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur. Potongan kain bahan baku gendongan bayi itu selanjutnya digambari pola motif batik.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 1 dengan judul "Batik Madura, dari Klasik sampai Kontemporer (Tulisan 7)".
Baca Epaper Kompas