PUPUK BERSUBSIDI
Memasuki Musim Tanam Kedua, Serapan Pupuk Bersubsidi Masih Rendah
Memasuki musim tanam kedua tahun ini, serapan pupuk bersubsidi masih di bawah 30 persen dari alokasi 9,5 juta ton.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2022%2F01%2F31%2Feaba5087-3028-4b8b-a1ee-541bfeb03060_jpg.jpg)
Barang bukti pupuk bersubsidi yang berhasil disita Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dittipideksus) Bareskrim Polri dari pedagang yang menyalahgunakan pupuk bersubsidi saat jumpa pers penugungkapan kasus tersebut di Mabes Polri, Jakarta, Senin (31/1/2022).
BANJARMASIN, KOMPAS — Penyerapan pupuk bersubsidi masih rendah ketika alokasinya sudah ditingkatkan dua kali lipat hingga 9,5 juta ton. Memasuki musim tanam kedua tahun ini, serapan pupuk bersubsidi masih di bawah 30 persen. Berbagai kemudahan diberikan agar serapan pupuk bersubsidi lebih optimal.
Direktur Pemasaran PT Pupuk Indonesia (Persero) Tri Wahyudi Saleh mengatakan, pemerintah telah menaikkan dua kali lipat alokasi pupuk bersubsidi tahun 2024, dari semula 4,7 juta ton menjadi 9,5 juta ton. Alokasi tersebut menyamai alokasi pupuk bersubsidi pada 2014-2018.