JELAJAH MADURA
Tembakau Madura, dari Mitologi hingga Menjadi Komoditas ”Daun Emas” (Tulisan 9)
Selain memiliki mitologi yang mengakar kuat di masyarakat, tembakau juga menjadi ”daun emas” bagi pendapatan petani.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2024%2F05%2F11%2Fb6b501ed-7399-4697-9555-445e1f4580a6_jpg.jpg)
Sukri (55), petani tembakau di Desa Bunbaruh, Kecamatan Kandur, Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, menyiram tanaman yang baru ditanam, Rabu (8/5/2024). Tembakau merupakan komoditas daun emas karena hasilnya menggiurkan dibandingkan padi dan jagung. Produksinya mencapai 1,2 ton per hektar dengan harga jual Rp 70.000-Rp 100.000 per kilogram.
Madura termasyhur dengan tembakaunya. Selain memiliki mitologi yang mengakar kuat di masyarakat, tembakau menjadi ”daun emas” bagi pendapatan petani. Sensasi aroma dan rasa tembakau rajangannya juga jadi kelangenan bagi penggemarnya.
Petani di Dusun Jambangan, Desa Bakeong, Kecamatan Guluk-Guluk, Kabupaten Sumenep, belum mulai menanam tembakau jenis campalok. Namun, para calon pembeli telah mengantre untuk mendapatkan tembakau rajangan yang dihasilkan dusun yang berada di puncak perbukitan itu. Sebagian pembeli bahkan telah memesan sejak dua tahun lalu.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 11 dengan judul "Tembakau Madura, dari Mitologi hingga Menjadi Komoditas ”Daun Emas” (Tulisan 9)".
Baca Epaper Kompas