logo Kompas.id
NusantaraBali Selatan yang Mulai...
Iklan

Bali Selatan yang Mulai ”Kewalahan” Menjamu Wisatawan

Fenomena ”over-tourism" mengancam pariwisata berkelanjutan Bali. Pemerataan kunjungan obyek wisata mendesak dilakukan.

Oleh
COKORDA YUDISTIRA M PUTRA
· 1 menit baca
Kawasan pantai menjadi daya tarik Bali. Seorang wisatawan bersiap untuk berselancar di Pantai Berawa, Kuta Utara, Badung, Kamis (11/4/2024).
KOMPAS/COKORDA YUDISTIRA

Kawasan pantai menjadi daya tarik Bali. Seorang wisatawan bersiap untuk berselancar di Pantai Berawa, Kuta Utara, Badung, Kamis (11/4/2024).

Fenomena pariwisata berlebih atau over-tourism menghantui Bali. Kapasitas dan daya dukung pulau dinilai tidak lagi memadai untuk menyambut jutaan tamu dari dalam ataupun luar negeri. Situasi itu diperparah dengan tidak meratanya beban kunjungan ke Bali. Kawasan selatan pulau lebih banyak dikunjungi wisatawan daripada wilayah utara pulau.

Jika dilihat dari angka kunjungan wisatawan, jumlah kunjungan turis dari luar negeri ke Bali sejatinya belum pulih pascapandemi Covid-19. Sebelum pandemi, Bali didatangi 6,275 juta wisman pada 2019. Adapun pada 2023, ada 5,273 juta kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali. Angka kunjungan pada 2023 ini meningkat 144,6 persen lebih dibandingkan dengan kunjungan pada 2022.

Editor:
RINI KUSTIASIH
Bagikan