Di Probolinggo, Prabowo Janji Utamakan Pendidikan dan Kelola Kekayaan Alam
Menteri Pertahanan yang juga calon presiden 2024, Prabowo Subianto, mengawali aktivitasnya di tahun baru ini dengan mengunjungi Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong Probolinggo, Jawa Timur.
SURABAYA, KOMPAS — Menteri Pertahanan yang juga calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto, mengawali aktivitas pada tahun baru ini dengan mengunjungi Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong Probolinggo, Jawa Timur. Dia berjanji mengutamakan pendidikan dan mengelola kekayaan Indonesia untuk menghilangkan kemiskinan.
Prabowo datang ke pesantren dalam rangka menghadiri haul ke-23 KH M Damanhuri Romly bin KH Romli Tamim dari Peterongan, Jombang. Acara haul itu mengambil tema ”Doa Santri untuk Negeri, Bersatu dalam Doa untuk Indonesia Maju”.
Dalam kesempatan itu Prabowo Subianto mengatakan, apabila kelak dirinya dan Gibran Rakabuming Raka meneruskan estafet kepemimpinan dari Presiden Joko Widodo, pihaknya akan mengutamakan pendidikan. Alasannya, pendidikan anak-anak merupakan yang paling penting.
”Semua anak-anak Indonesia harus diberi makan yang bergizi baik supaya cerdas, kuat, bisa bersaing dengan bangsa mana pun di dunia,” ujar Prabowo, Selasa (2/1/2024).
Baca juga: Elektabilitas Gerindra Naik-di Survei Kompas Prabowo Jangan Euforia
Selain mengutamakan pendidikan, Prabowo juga berjanji akan membawa Indonesia mencapai swasembada pangan dan bahan bakar minyak. Tidak ada lagi impor karena Indonesia harus bediri di atas kakinya sendiri dengan membangun kemandirian bangsa.
Prabowo juga berjanji tidak akan menjual murah kekayaan alam Indonesia kepada bangsa asing. Menurut dia, semua kekayaan alam harus diolah di bumi Nusantara dengan membangun pabrik-pabrik pengolahan.
Saat bersamaan, seluruh rakyat harus mempunyai pekerjaan yang terhormat dengan penghasilan yang layak. Indonesia tidak mau lagi menjadi bangsa yang menerima upah murah agar rakyat terhormat dan hidup sejahtera. Oleh karena itulah, harus berani menghilangkan kemiskinan dari bumi Indonesia.
”Untuk menghilangkan kemiskinan, kita harus berani menghilangkan korupsi. Kita negara yang cukup kaya. Saya sudah hitung dengan tim pakar yang hebat-hebat. Ternyata Indonesia memiliki kekayaan yang luar biasa,” kata Prabowo.
Menurut dia, yang diperlukan saat ini ialah menjaga jangan sampai kekayaan Nusantara bocor dan digerogoti oleh maling-maling. Caranya ialah menghilangkan korupsi secara sungguh-sungguh dan tidak sekadar asal bicara.
Baca juga: Prabowo Tekankan Pentingnya Penghiliran Komoditas Strategis
Prabowo didampingi Ketua TKD Jawa Timur Boedi Prijosoeprajitno dan Ketua Gerindra Jawa Timur Anwar Sadad. Prabowo disambut hangat oleh Pengasuh Ponpes Zainul Hasan Genggong Moh Hasan Mutawakkil Alallah yang juga Ketua MUI Jawa Timur, Wakil Rais 'Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Anwar Iskandar yang juga Ketua Umum MUI, Gus Moh Haris Damanhuri, dan keluarga besar Ponpes Genggong.
Untuk menghilangkan kemiskinan, kita harus berani menghilangkan korupsi. Kita negara yang cukup kaya. Saya sudah hitung dengan tim pakar yang hebat-hebat. Ternyata Indonesia memiliki kekayaan yang luar biasa.
Pada momen tersebut Ponpes Genggong memberikan penghargaan kepada Prabowo sebagai keluarga besar sahabat santri Indonesia. Prabowo menyebut penghargaan ini sebagai sebuah kehormatan.
”Saya dari dulu sangat dekat dengan para kiai, para ulama. Penghargaan ini wajar dan masuk akal karena dulu saya prajurit tentara,” kata Prabowo.
Prabowo mengatakan, sebagai prajurit dia memiliki komitmen tinggi dalam membela kepentingan bangsa dan negaranya sekalipun harus kehilangan nyawa. Bahkan, saat berumur 18 tahun, dia sudah disuruh menandatangani komitmen siap mati untuk membela rakyat yang dicintai, negara dan bangsa, serta menjaga segala kekayaan Indonesia.
Komitmen itu pula yang membawanya dekat dengan para kiai atau ulama sejak lama. Bahkan, menurut Prabowo, negara akan kuat apabila prajurit TNI dan polisi dekat dengan kiai, ulama, serta pesantren.
”Sebagai manusia biasa, ketika dihadapkan pada maut, yang pertama kali dicari adalah kiai dan ulama untuk meminta doa. Saya sering minta izin ke komandan untuk bertemu kiai. Minta doa. Kadang-kadang dimandiin. Ya, itulah kepribadian kita. Sulit kalau dikatakan TNI atau Polri jauh dari kiai,” tutur Prabowo.
Sementara itu, Ketua TKD Jawa Timur Boedi Prijosoeprajitno yang juga hadir dalam acara di Ponpes Genggong mengatakan, kunjungan Prabowo ke Jawa Timur merupakan kegiatan sebagai Menteri Pertahanan. Namun, pihaknya ikut mendampingi karena banyak relawan yang menyambut Ketum Partai Gerindra tersebut.
”Alhamdulillah semua berjalan lancar. Kami terus berjuang di awal tahun ini semoga kampanye-kampanye TKD (Tim Kampanye Daerah) Jawa Timur berjalan lancar. Kami optimistis Prabowo-Gibran menang satu putaran,” ujar Boedi.
Baca juga: Formula Kepemimpinan Baru Prabowo Gibran