KULINER INDONESIA
Pertautan Rasa dan Sejarah dari Tanah Buton
Jejak panjang kebudayaan Buton terekam lewat resep masakan. Rasa yang khas, dan karakter kelapa yang lekat, dijaga ketat lewat upacara adat yang menandai kekayaan budaya wilayah ini.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2023%2F11%2F30%2F0d67c9ec-5d29-452f-a27b-deb2978e1da5_jpeg.jpg)
Ayam nasu wolio, ikan dole, dan berbagai masakan lainnya disajikan dalam dokumentasi Pusaka Rasa Nusantara, di Baubau, Sulawesi Tenggara, Rabu (22/11/2023). Masakan ini merupakan resep yang diturunkan selama bergenerasi dan merupakan makanan wajib dalam kegiatan adat.
Selama berabad-abad, masakan di wilayah Kesultanan Buton terjaga dan diwariskan secara turun-temurun. Aroma khas kelapa, rasa asam dari berbagai tanaman, hadir dalam pesta dan perayaan adat serta keseharian. Kekayaan budaya ini berupaya terus dipertahankan di tengah berbagai tantangan.
Musdalifah (40) hilir mudik membawa peralatan masak di kedai miliknya, di area benteng Keraton Buton, Baubau, Sulawesi Tenggara. Kompor dan nampan telah siap. Nosu atau alat lesung dari kuningan juga tersedia. Bumbu-bumbu dijejerkan.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 19 dengan judul "Pertautan Rasa dan Sejarah dari Tanah Buton".
Baca Epaper Kompas