FOOD ESTATE KALTENG
Sebagian Petani ”Food Estate” di Kalteng Gagal Panen
Cetak sawah baru dan program ”food estate” belum berdampak ke masyarakat, khususnya peladang. Mereka alami gagal panen, bahkan masih ada sawah yang telantar.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2023%2F10%2F03%2F619b3b7d-cf77-4168-b77d-8363fb165b36_jpg.jpg)
Salah satu sawah food estate yang tidak ditanami padi oleh warga Desa Simpur, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, Selasa (3/10/2023).
PULANG PISAU, KOMPAS — Kekeringan menghancurkan sawah-sawah baru yang masuk proyek lumbung pangan nasional di Kalimantan Tengah. Selain gagal panen, sebagian petani bahkan tidak menanam karena diselimuti beragam masalah.
Di Desa Simpur, Kabupaten Pulang Pisau, Misdiana (49) mengatakan hanya panen 10 kilogram gabah kering dari lahannya seluas satu hektar. Padahal, dia menanam hampir 100 kg benih. Sawahnya baru dicetak tahun 2022 pada program lumbung pangan atau dikenal dengan istilah food estate.