logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊKorban Kekerasan di PIP...
Iklan

Korban Kekerasan di PIP Semarang Mengaku Diteror Setelah Melapor

Kekerasan di lingkungan pendidikan masih terjadi. Terbaru, kasus kekerasan menimpa taruna PIP Semarang, MG (19). Kekerasan di lingkungan pendidikan dengan dalih apa pun, termasuk hukuman disiplin, harus dihilangkan.

Oleh
KRISTI DWI UTAMI
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/vboYvvQlYg56GujGWO-jcYv7sCE=/1024x576/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2022%2F09%2F27%2F0e811325-fcff-4245-96e1-1ca3b05021cf_jpg.jpg

SEMARANG, KOMPAS β€” MG (19), seorang taruna di Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang, Jawa Tengah, mengaku berulang kali mendapatkan kekerasan fisik dan psikis dari teman, senior, serta staf pengajar di politeknik tersebut sejak tahun 2022. Kasus itu dilaporkan ke sejumlah pihak karena korban tak kunjung mendapatkan perlindungan. Usai mengadu, korban dan keluarga mengaku mendapatkan teror.

Kekerasan terhadap MG pertama kali terjadi pada 9 Oktober 2022. Kala itu, kepala korban dipukul berkali-kali dan tulang kering kaki kanannya ditendang oleh Y, salah satu pembina dan pengasuh taruna, yang juga merupakan aparatur sipil negara di Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Semarang. Akibat kekerasan itu, MG mengeluhkan sakit kepala, mata pedih, wajah sakit, serta kaki kanan bengkak dan kebiruan.

Editor:
Bagikan