KESEHATAN ANAK
Makanan Kurang Bergizi dan Penyakit Menular Picu Tingginya Tengkes di Papua
Dua faktor yang turut memicu tingginya angka tengkes di Papua adalah asupan makanan kurang bergizi dan penyakit infeksi serta menular.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2022%2F01%2F26%2F0f25d6d6-8718-4b1c-a3da-ac2d282e360e_jpg.jpg)
Petugas Puskesmas Distrik Sawaerma, Asmat, Papua, sedang melaksanakan tes malaria terhadap anak-anak di Kampung Er, Rabu (13/10/2021). Malaria menjadi salah satu penyakit yang banyak diidap oleh warga Asmat, selain diare, pneumonia, dan gizi buruk, serta pemicu tengkes.
JAYAPURA, KOMPAS — Kurangnya asupan makanan yang bergizi dan penyakit memicu masalah tingginya angka stunting atau tengkes pada anak di wilayah Papua. Berdasarkan hasil terakhir Survei Status Gizi Indonesia, angka tengkes di Papua mencapai 34 persen.
Kepala Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Dinas Kesehatan Provinsi Papua Christina Siregar di Jayapura, Rabu (14/6/2023), memaparkan, pemicu tingginya kasus tengkes di Papua yang telah dimekarkan menjadi empat provinsi itu adalah minimnya pasokan makanan bergizi bagi anak dalam 1.000 hari pertama kehidupan. Selain itu, penyakit menular ataupun infeksi yang terjadi secara berulang kali, seperti diare, malaria, infeksi saluran pernapasan akut, hingga tuberkulosis.