logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊTakdir Ibu Kota di Hilir...
Iklan

Takdir Ibu Kota di Hilir Batang Air

Perusakan dan pencemaran Sungai Brantas sejak di kawasan hulu seolah menegaskan takdir atau nasib buruk kawasan hilir yakni Surabaya, ibu kota Jawa Timur, yang harus menerima konsekuensi bencana lingkungan.

Oleh
AMBROSIUS HARTO MANUMOYOSO
Β· 1 menit baca
Mahasiswi magang pada Lembaga Kajian Ekologi dan Konservasi Lahan Basah (Ecoton) memperlihatkan hasil pengecekan kandungan besi atau air baku Kali Surabaya di pipa masuk Instalasi Penjernihan Air Minum (IPAM) Karangpilang, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (21/3/2023). Kandungan oksigen terlarut, amonia, besi, dan fosfor kurang bagus sehingga dalam pengolahan memerlukan upaya ekstra dengan pencampuran tawas dan obat kimia.
KOMPAS/AMBROSIUS HARTO MANUMOYOSO

Mahasiswi magang pada Lembaga Kajian Ekologi dan Konservasi Lahan Basah (Ecoton) memperlihatkan hasil pengecekan kandungan besi atau air baku Kali Surabaya di pipa masuk Instalasi Penjernihan Air Minum (IPAM) Karangpilang, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (21/3/2023). Kandungan oksigen terlarut, amonia, besi, dan fosfor kurang bagus sehingga dalam pengolahan memerlukan upaya ekstra dengan pencampuran tawas dan obat kimia.

Jakarta (ibu kota Indonesia) dan Surabaya (ibu kota Jawa Timur), dua metropolitan terkemuka Nusantara berkemiripan sebagai muara sungai besar. Keduanya sekaligus harus ikhlas menerima dampak perusakan dan pencemaran.

Editor:
SIWI YUNITA CAHYANINGRUM
Bagikan