logo Kompas.id
NusantaraPenantian Rakyat Jambi untuk...
Iklan

Penantian Rakyat Jambi untuk Pulihnya Sang Primadona

Hari Ulang Tahun Ke-66 Provinsi Jambi, Jumat (6/1/2023), menjadi momentum untuk mengembalikan lagi kejayaan aneka komoditas unggulan di negeri ”sepucuk Jambi sembilan lurah” itu.

Oleh
IRMA TAMBUNAN
· 1 menit baca
Masyarakat di wilayah Kecamatan Maro Sebo, Kabupaten Muaro Jambi, menolak jalannya dilewati oleh angkutan bermuatan batubara. Penolakan semakin marak di berbagai wilayah akibat makin banyaknya angkutan batubara sehingga menimbulkan kemacetan dan kerusakan jalan. Tampak larangan di wilayah Maro Sebo, Muarp Jambi, Kamis (5/1/2023).
KOMPAS/IRMA TAMBUNAN

Masyarakat di wilayah Kecamatan Maro Sebo, Kabupaten Muaro Jambi, menolak jalannya dilewati oleh angkutan bermuatan batubara. Penolakan semakin marak di berbagai wilayah akibat makin banyaknya angkutan batubara sehingga menimbulkan kemacetan dan kerusakan jalan. Tampak larangan di wilayah Maro Sebo, Muarp Jambi, Kamis (5/1/2023).

Kenaikan harga batubara dunia telah memicu eksploitasi besar-besaran tambang di Jambi. Kondisi itu mengancam rusaknya 700.000 hektar kebun karet, sawit, dan tanaman pangan yang merupakan komoditas primadona Jambi.

Batubara dari Jambi di masa lalu dinilai kurang bagus kualitasnya karena masih muda. Seiring meningkatnya harga dunia, investor makin melirik batubara Jambi. Dari 2,5 juta hektar kawasan nonhutan di wilayah itu, 700.000 hektar beralih menjadi areal izin usaha pertambangan (IUP) batubara. Luas tersebut merupakan 30 persen daratan nonhutan yang dikelola rakyat. Kini beralih untuk tambang.

Editor:
AUFRIDA WISMI WARASTRI
Bagikan