GELIAT KOTA
Geliat Sei Bermula dari Sini
Dapur legendaris di kampung Baun menerbangkan aroma sei hingga ke mancanegara. Dari sana, sei menggeliat menjadi kuliner khas Kota Kupang.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2023%2F01%2F02%2Fc1af8e2d-f0e6-4c17-aa17-8d8c4784ff8b_jpg.jpg)
Proses pengolahan sei di kampung Baun, Kecamatan Amarasi Barat, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur pada akhir Desember 2022. Geliat sei yang mendunia itu berawal dari tempat ini.
Kepulan asap membawa aroma daging matang berarak menyambut setiap mereka yang melangkah mendekati dapur. Di dalamnya berdiri tungku yang telah lama menerbangkan aroma daging sei hingga ke mancanegara. Dapur legendaris itu mengepul selama lebih dari dua dasawarsa.
Tungku berbentuk persegi panjang dengan bara api dari kayu kesambi (Schleichera oleosa) terus menyala. Uap panasnya memanggang daging yang digelar di atas kayu. Ada daging isi, ada campuran lemak, juga rusuk.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 1 dengan judul "Geliat Sei Bermula dari Sini".
Baca Epaper Kompas