logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊFestival Wai Humba Ingatkan...
Iklan

Festival Wai Humba Ingatkan Degradasi Hutan di Sumba, Tanah Ulayat Dikuasai Pemodal

Festival menandai betapa pentingnya sumber-sumber air bagi masyarakat dan ternak di Pulau Sumba. Festival menjadi ajang konsolidasi dan refleksi pembangunan yang mengabaikan nilai lokal Sumba.

Oleh
KORNELIS KEWA AMA
Β· 1 menit baca
Masyarakat adat Sumba atau para kabihu duduk membentuk lingkaran di dekat sebuah pohon relatif besar dengan sungai yang sedang mengalir di dekatnya. Pohon dan sumber air ini harus dijaga dan dirawat melalui kesepakatan adat bersama dalam Festival Wai Humba IX di Lewa, Sumba Timur, NTT, Senin (21/11/2022).
DOKUMEN PANITIA FESTIVAL WAI HUMBA IX

Masyarakat adat Sumba atau para kabihu duduk membentuk lingkaran di dekat sebuah pohon relatif besar dengan sungai yang sedang mengalir di dekatnya. Pohon dan sumber air ini harus dijaga dan dirawat melalui kesepakatan adat bersama dalam Festival Wai Humba IX di Lewa, Sumba Timur, NTT, Senin (21/11/2022).

WAINGAPU, KOMPAS β€”Kawasan hutan di Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur, terus terdegradasi. Perusakan hutan bakal terus berlangsung selama belum ada regulasi dengan sanksi tegas terhadap para pelaku. Kondisi ini berdampak serius terhadap kekeringan dan kesulitan air bersih yang terjadi saat ini. Penyerobotan tanah ulayat oleh pemodal dengan alasan investasi dankesejahteraan harus dihentikan.

Editor:
AUFRIDA WISMI WARASTRI
Bagikan